Suami harus siap saat Istri sedang Hamil |
Alhamdulillah, itulah kata-kata awal yang sering diucapkan oleh setiap pasangan yang telah lama menantikan hadirnya buah hati. Alangkah naifnya bila setelah mendengar kabar gembira tersebut sang suami tidak berbuat apa-apa (dalam hal ini perhatian khusus; alias cuek) terhadap sang istri.
Memahami Kebutuhan Istri
Seringkali istri yang tengah hamil
mengalami perubahan sikap. Semisal, kondisi saat istri sebelum hamil, dia tergolong
wanita yang tidak mudah lelah dalam beraktivitas. Namun disaat dia hamil,
ia mudah lelah, merasa sakit dan ngaleman (ngaleman;bhs.jawa = selalu minta diperhatikan).
Sebenarnya, perubahan sikap ini bukan tanpa sebab. Perubahan pada kondisi tubuh istri pada masa triwulan pertama kehamilan memang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Semisal, mengencangnya
payudara, mual ataupun pusing yang dirasakan sejak awal-awal kehamilan.
Belum lagi perubahan emosi.
Perubahan pada kondisi tubuh tersebut memang cukup mengganggu istri
yang tengah hamil.
Perasaan tak tentu ini disebabkan oleh
perubahan hormon akibat kehamilan, ditambah perasaan cemas dan takut
terhadap kondisi janin, serta perubahan peran ketika menjadi ibu. Semua
ini bercampur jadi satu dan membuat seorang calon ibu sering merasa
tak menentu, merasa lelah berlebihan ataupun kehilangan keinginan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Keadaan seperti inilah yang
terkadang membuat istri membutuhkan perhatian lebih dari suaminya.
Walaupun demikian, kebutuhan akan perhatian yang lebih besar dari suami
tidak begitu saja mudah diekspresikan oleh istri yang tengah hamil.
Bisa jadi istri menginginkan suaminya memahami kebutuhannya tanpa harus
diberitahu. Namun bisa pula istri merasa sia-sia saja berbagi rasa
dengan suaminya, karena menurut pandangannya, suami sebagai seorang
laki-laki tidak pernah bisa merasakan apa yang dialami oleh seorang
wanita hamil.
Suami Wajib Turut Serta Merasakan
Memang tidak semua
suami cepat tanggap terhadap apa yang tengah dirasakan oleh istrinya
yang sedang hamil. Terutama para suami yang menganggap kehamilan
sebagai suatu peristiwa yang alamiah yang harus dialami oleh wanita dan
tak perlu terlalu berlebihan untuk dicemaskan. Namun ada juga bagi sebagian suami memiliki kepekaan
perasaan yang sejalan dengan perasaan yang tengah dialami oleh
istrinya.
Bahkan, karena begitu pekanya perasaan para calon ayah
ini, mereka seringkali menunjukan gejala-gejala seperti istrinya yang
sedang hamil; seperti kram pada kaki, mual-mual, hingga mengidam yang
kadangkala melebihi apa yang diinginkan sang istri.
Ada juga para suami yang merasa bimbang terhadap kemampuan diri mereka dalam menjalankan
peran ayah yang baik bagi buah hatinya. Belum lagi keraguan terhadap
kemampuan diri untuk memenuhi kebutuhan materi si kecil.
Semua ini
menjadikan perasaan suami dimasa penantian ini tak jauh berbeda dengan
apa yang dirasakan oleh istrinya. Perasaan gembira dan cemas melebur
menjadi satu.
Pentingnya Peran Suami
Peran suami selama kehamilan yang pertama adalah memberikan perhatian
yang melimpah pada istri. Anda harus sering mengajak ngobrol atau
menyentuh istri anda. Suami dapat berinisiatif untuk terlibat dalam proses
kehamilan istri. Semisal mengajak istri menceritakan perasaan yang
dirasakannya. Baik rasa kesal akibat kelelahan, kegembiraan yang muncul
karena gerakan si kecil mulai terasa, maupun antusiasme yang timbul
setelah melihat display baju-baju mungil yang ada di toko perlengkapan bayi.
Peran suami untuk menjadi suami yang SIAGA. Apa itu
SIAGA? SIAGA adalah SIap Antar dan jaGA istri semaksimal mungkin. Sang suami dapat memulainya dalam mengurangi beban pekerjaan di kantor dan benar-benar fokus mencurahkan perhatian kasih sayang kepada sang istri. Suami harus mendampingi sang istri terutama disaat kontrol ke dokter kandungan dan pada saat
menjelang proses melahirkan bayi anda. Sang suami harus rutin mengingatkan istri untuk minum vitamin, makan makanan yang bernutrisi, dan makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh istri, mengingatkan istri untuk banyak beristirahat dan anjuran lainnya. Hal-hal seperti inilah yang akan membuat istri merasakan bahwa sang suami sangat perhatian kepada istri. Suami bisa mulai
mendengar detak jantung calon bayi anda pada trimester pertama kehamilan. Pada
trimester yang kedua melalui USG sudah bisa mengetahui jenis kelamin si buah hati. Pada trimester yang terakhir suami bisa menanyakan proses kelahiran
yang terbaik bagi istri dan sang buah hati. Suami harus memberanikan diri dalam mendampingi
istri ketika melahirkan.
Peran suami selama kehamilan berikutnya yakni selalu menjaga kesehatan sang istri. Suami harus mau
memberitahukan istri agar mengikuti pola hidup yang sehat dengan
menghindari berbagai kegiatan yang sangat berbahaya untuk kandungan.
Jika anda merokok, jangan lanjutkan kegiatan anda tersebut. Asap rokok
sangat tidak baik untuk janin bayi anda. Anda harus berhati-hati dengan
kebiasaan yang akan berdampak buruk bagi janin dan istri anda. Anda
harus mau menerima semua keluhan istri anda ketika istri anda merasa
capek, pusing dan lain sebagainya. Anda bisa membawa ke dokter atau
sekedar membantu memijat istri anda ketika sedang merasa lelah. Memijat
istri akan membuat istri merasa nyaman dan anda akan punya hubungan yang
baik dengan istri anda. Anda bisa sambil mengajak bercanda sehingga
istri anda akan semakin rileks.
Selain itu peran suami yang lain adalah
selalu mau melayani istri. suami harus mau membantu istri yang sedang
hamil besar. Bawakan tas dan segala keperluan ketika bepergian. Suami harus mau memasak dan melakukan pekerjaan rumah yang sudah tidak mungkin
lagi dikerjakan oleh istri anda.
Peran suami
selama kehamilan yang terakhir adalah dengan sering membicarakan berbagai hal tentang
bayi anda. Enttah itu soal kamar bayi, semua peralatan
bayi, membeli atau bisa meminjam kereta bayi saudara,
selimut, gendongan dan lain sebagainya. Kemudian bisa juga diskusikan nama sang buah hati kelak dan pilihlah nama yang benar-benar
disetujui oleh suami dan istri.
Kemudian suami dapat pula mengajak
istrinya sama-sama mengungkapkan harapan maupun keinginan dalam
menjalankan peran baru sebagai orang tua kelak. Jalinan komunikasi yang
terbuka antara suami dan istri akan membuat istri merasa nyaman dengan
kehamilannya. Sikap suami yang senantiasa siap membantu istri, berbagi
dengannya, dan juga memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan
istrinya, turut pula membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya.
Oleh karena itu suami harus senantiasa memperhatikan. Sang suami bisa juga selalu mengajak ngobrol anak anda
dalam kandungan atau juga membacakan beberapa ayat suci dalam kitab suci
atau Al quran yang pasti akan membuat bayi anda merasa lebih tenang.
Suami perlu tahu bahwa bayi akan sudah bisa mendengarkan
sejak usia 20 minggu. Suami harus ikut berpartisipasi dalam segala
kegiatan yang akan dilakukan istri dan calon bayi anda. Jika perlu anda
harus membeli buku-buku kehamilan untuk istri. Suami bisa rajin
mengatakan sayang kepada istri dan sang buah hati juga.
Alangkah baiknya suami berinisiatif untuk mencari informasi mengenai rumah sakit bersalin yang Pro ASI. Mengapa kita harus memilih yang Pro ASI ?.
ASI (Air Susu Ibu) merupakan hal yang sangat penting
bagi pertumbuhan bayi. ASI mengandung sekitar 55 hingga 60% kandungan dari makanan pokok
bagi si buah hati. ASI bermanfaat sebagai sarana untuk
menjaga sistem imun bagi tubuh bayi. Bayi sangat rentan untuk terserang
penyakit, oleh karena itu diperlukan untuk memberikan ASI sebagai cara
untuk mengantisipasi terjadinya penyakit yang tidak diinginkan pada
bayi. Kemudian ASI dapat berguna sebagai
sarana untuk menambah nutrisi bagi bayi. Bayi tidak dapat mengunyah
makanan dikarenakan belum adanya gigi di dalam rongga mulut mereka. Oleh
karena itu, sangat diperlukan pemberian asupan ASI bagi bayi sedini
mungkin untuk mengantisipasi terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi
pada bayi. ASI pun dapat sebagai sarana untuk
menjaga kontak fisik maupun emosional dengan sang Ibu.
Foto Ibu Menyusui |
Ibu dan anak nantinya akan memiliki kontak fisik dan emosional yang
dekat jika Suami mengerti manfaat ASI bagi bayi.
ASI dapat digunakan
sebagai sarana untuk menjaga pertumbuhan tubuh pada bayi. Manfaat ASI
bagi bayi sudah diakui oleh para dokter diseluruh dunia. Anjuran memberikan
ASI kepada bayi dapat bermanfaat untuk menjaga tubuhnya dari berbagai
macam virus maupun penyakit yang menyerang tubuh bayi.
Ini dapat menjadi dasar yang baik bagi pembentukan keluarga dan juga dapat menjadi perekat Anda berdua dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengasuhan sang buah hati.
Agar kelak diharapkan sang buah hati menjadi anak-anak sholeh/sholehah bagi kedua orangtua, masyarakat serta bangsa dan negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar